Sabtu, 14 Maret 2020

Awalan Jagad Diri 1.

Jadilah manusia yang memanusiakan manusia, adalah caption dari salahsatu teman dilingkaran maleman sabtu.
Singkat cerita, Alhamdulillah pas waktu memantapkan niat, dalam sehari aku mendapati berbagai jalan yang seolah ruang dan waktu ikut membantu dalam mempertemukan aku dengan orang-orang, yang menurutku juga sama-sama membutuhkan kemantapan dalam hati untuk memulai. karena secara pribadi, aku yang berangkat dari ketidaktahuan juga volume malas yang cukup tinggi, dalam memulai aku tidak ingin sendirian, aku ingin mengajak oranglain, dan aku butuh oranglain untuk memulai,  “Memulai apa si ?” hahaha, ya memulai apa saja, yang penting dalam upaya memperbaiki kualitas diri tentunya. Darisana, aku memberanikan diri untuk mengajak teman-teman melingkar ditempat yang tidak jauh dari asrama,. Kami saling kenalan, bercengkrama dan juga saling save nomor whatssap. Tepatnya ada 7 orang, 5 orang perempuan termasuk aku dan 2 orang laki-laki. Disisi lain silaturahmi dan menambah saudara, dari lingkaran ini aku mendapati bahwa dengan silaturahmi, aku belajar untuk lebih bisa beradaptasi dengan karakter orang yang memang sangat beragam. Dan aku juga meyakini (bisa dikatakan penguatan :) ), ketika sudah melingkar atau silaturahmi pasti akan ada saja bahan bicara dan tidak akan saling diam walau nyatanya sedikit malu-malu. Sesudahnya berbagi cerita masing-masing, kami berniat untuk mengadakan kegiatan yang sekiranya dapat mengisi waktu luang juga mempererat persaudaraan. Dan Alhamdulillah setelah ngobrol-ngobrol, kami mengagendakan pertemuan pertama akan dilaksanakan jumat depan, tepatnya pada tanggal 06 maret 2020. Bukan kegiatan formal, bisa dikatakan semacam kegiatan literasi. Dan karena ini merupakan awal pertemuan yang sangat canggung khususnya bagiku yang mengajak, akhirnya kuputuskan untuk tema lingkaran tanggal 06 mereka yang menentukan. Tak lama muncullah ide salahsatu dari mereka, dan mereka juga menyepakati usulan ini, akhirnya tema untuk lingkaran pertama adalah ngaji diri. Atau biasa kami sebut dengan istilah Jagad Diri. Bereslah masalah dalam hal teman dan kegiatan, muncul lagi masalah lain, yaitu pemantik.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kami putuskan untuk lingkaran ini kami sebut dengan nama Maleman Sabtu, karena kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat pukul 18.40. Dan untuk tema Jagad Diri, Alhamdulillah ada pemantik yang luar biasa,  siap menemani dan berbagi ilmu juga pengalamannya dilingkaran pertama kami, pemantik juga sekaligus pemateri, namanya Kang Deri Ridwan Maosul. Mahasiswa S2 IAI Darussalam Ciamis. Alhamdulillah beres nih hal pemantik. Dan ternyata adalagi masalah lain, tempat kajiannya dimana nih yang cocok? Haduhhhh hahaha memang ya, hidup itu tak akan lepas dari yang namanya masalah. Alhamdulillah ya Rabb.
Akhirnya kami nyari tempat, tanya sana sini, dan Alhamdulillah ada tempat yang menurut kami cocok, yaitu diperpustakaan MTs HB, Cijantung Ciamis.
Tiba waktunya Tanggal 06 Maret, pagi-pagi sebelum melakukan aktivitas masing-masing, kami membagi tugas, ada yang buat Famplet, yang posting medsos dan kesiapan lainnya. Ko dibagi-bagi? Iya dong, lingkaran ini milik bersama, bukan perorangan. Dan tentunya semua harus terlibat dalam menjaga lingkaran ini agar bisa istiqamah.
Pukul 19.40 pemantik tiba ditempat, dan kami memulai kegiatan dengan bacaan Basmallah bersama dan dilanjut dengan perkenalan. Alhamdulillah dikegiatan pertama kami, ada 8 orang yang ikut melingkar.
Langsung ke inti, “Jagad Diri = Mikrokosmos, singkatnya, seringkali kita memiliki pemikiran, bahwa tubuh yang disebut aku ini adalah milik kita. Namun pada hakikatnya, Kita hanya memiliki hak guna untuk memakai tubuh ini dengan semestinya (Sesungguhnya kami itu milik Allah, dan Sesungguhnya kepada-Nya lah kami kembali). So, mulai sekarang jangan salah mengartikan antara hak milik dan hak guna yah hahha.  Manusia hidup dengan memiliki tujuan, dan dalam prosesnya, manusia memiliki stempel atau atribut yang bisa mengantarkan mereka pada tujuan atau malah membelokkan dari tujuan. Dan dengan memiliki tujuan, manusia harus mampu menentukan titik awal yang menjadi permulaannya dan mematuhi aturan agar dapat sampai pada apa yang dituju (meilinara : 2020)”.
Dan  sesudahnya kegiatan inti, ada sesi Follow up dalam bentuk membuat postingan disosmed dengan caption “apa yang bisa diambil oleh teman-teman sebagai pembelajaran dari lingkaran ini”. Sederhana, hanya sebuah postingan, namun dengan ini, semoga apa yang menjadi harapan kami bersama dapat tercapai. Aamiin.


                                                                                                                                                                                                                                      Cijantung, 14 Maret 2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar